SELAMAT DATANG dan KAMI SAMPAIKAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA.....SEMOGA BERMANFAAT...

Juni 07, 2016

KEISTIMEWAAN RAMADHAN (Fadhilah Sholat Tarawih Malam Pertama Hingga Malam Terakhir)

Dari Ali bin Abi Thalib ra bahwa dia berkata :  
Nabi Muhammad SAW ditanya tentang keutamaan-keutamaan tarawih di bulan Ramadhan.

Kemudian Beliau SAW menyampaikan :
Seorang Muslim yang melaksanakan Sholat Tarawih dari Malam Pertama hingga Malam Terakhir (Ke-29 atau 30), maka Fadhilah (Kebaikan) yg Allah SWT sediakan baginya pada tiap malam adalah:

1. Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam pertama, seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.

2. Dan pada malam kedua, ia diampuni dan juga kedua orang tuanya (diampuni dosa-dosanya), jika keduanya mukmin.

3. Dan pada malam ketiga, seorang malaikat berseru dibawah ‘Arsy: “Mulailah beramal, karena ALLOH telah mengampuni dosamu yang telah lewat.”

4. Pada malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-Quran).

5. Pada malam kelima, ALLOH Ta’ala memeberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, Masjid Madinah (Nabawi) dan Masjidil Aqsha.

6. Pada malam keenam, ALLOH Ta’ala memberikan pahala orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.

7. Pada malam ketujuh, seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa AS dan kemenangan Beliau atas Fir’aun dan Haman.

8. Pada malam kedelapan, ALLOH Ta’ala memberinya apa yang pernah ALLOH berikan kepada Nabi Ibrahin as

9. Pada malam kesembilan, seolah-olah ia beribadat kepada ALLOH Ta’ala sebagaimana ibadatnya Nabi Muhammad SAW

10. Pada Malam kesepuluh, ALLOH Ta’ala mengkaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.

11. Pada malam kesebelas, ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.

12. Pada malam keduabelas, ia datang pada hari kiamat sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.

13. Pada malam ketigabelas, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.

14. Pada malam keempat belas, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka ALLOH membebaskannya dari Hisab pada hari kiamat.

15. Pada malam kelima belas, ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.

16. Pada malam keenam belas, ALLOH tetapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam Surga.

17. Pada malam ketujuh belas, ALLOH berikan padanya pahala seperti pahala para Nabi.

18. Pada malam kedelapan belas, seorang malaikat berseru, “Hai hamba ALLOH, sesungguhnya ALLOH ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu.”

19. Pada malam kesembilan belas, ALLOH mengangkat derajat-derajatnya dalam Surga Firdaus.

20. Pada malam kedua puluh, ALLOH memberikannya pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).

21. Pada malam kedua puluh satu, ALLOH membangunkan untuknya sebuah gedung dari cahaya.

22. Pada malam kedua puluh dua, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.

23. Pada malam kedua puluh tiga, ALLOH membangunkan untuknya sebuah kota di dalam surga.

24. Pada malam kedua puluh empat, ia memperoleh 24 (duapuluh empat) doa yang dikabulkan.

25. Pada malam kedua puluh lima, ALLOH Ta’ala membebaskannya dari azab kubur.

26. Pada malam keduapuluh enam, ALLOH mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.

27. Pada malam keduapuluh tujuh, ia dapat melewati Shiroth pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.

28. Pada malam keduapuluh delapan, ALLOH mengangkat baginya 1000 (seribu) derajat dalam surga.

29. Pada malam kedua puluh sembilan, ALLOH memberinya pahala 1000 (seribu) haji yang diterima.

30. Dan pada malam ketiga puluh, ALLOH berfirman : 

“Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku.”

Juni 04, 2016

NASEHAT MENJELANG BULAN SUCI RAMADHAN

Nasehat Menjelang Bulan Suci Ramadhan

Bulan suci Ramadan merupakan bulan yang agung. Oleh sebab itu dalam menyambut bulan yang juga penuh berkah itu, umat islam sebaiknya mempersiapkan diri dengan baik.
“Kita akan menghadapi bulan Ramadan. Dalam bulan Ramadan itu ada meng-gladi, ibarat kawah candra dimuka,” demikian disampaikan Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dalam acara peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW di Ponpes Nahjul Hidayah Capgawen Utara Kedungwuni Timur, Senin malam (30/5).
Hal itu, katanya, agar umat Islam dalam menjalankan puasa di bulan Ramadan tidak sekadar terkesan beribadah secara lahir saja, namun juga secara batin, agar ibadah yang dilakukan dapat menyentuh dan membersihkan hati. “Artinya, agar puasa itu menyentuh jiwa,” katanya.
Beliau juga menyampaiakan bulan Ramadan akan menyentuh dan menjaga hati seseorang atau tidak, tergantung cara masing-masing orang tersebut dalam menata niat kemudian menyikapinya.
Oleh Sebab beribadah itu merupakan perbuatan secara lahir maupun batin, sama halnya dengan wudhu, apabila hanya diniati untuk sekedar membersihkan wajah, otomatis wajahnya saja yang akan bersih.
Namun apabila berwudhu diniati sungguh-sungguh secara lahir batin, Insya allah disamping wajahnya bersih, hati seseorang juga ikut bersih pula.
“Itu tergantung kita. Wudhu itu kalau tujuannya membersihkan wajah saja, ya wajahnya tok yang bersih. Tapi kalau (diniati, red) bisa membersihkan hati, hatinya akan ikut bersih,” sambungnya.
Sementara itu Beliau mengimbau kepada para jamaah yang hadir supaya menjaga kesucian bulan Ramadan dengan hati dan fikiran yang bersih. Salah satunya dengan cara menjauhkan mata, lidah, dan telinga dari hal-hal yang akan mengotori bulan Ramadan.
Disamping itu menurutnya, tidak menutup kemungkinan adanya oknum yang ingin merusak harapan Islam dan bangsa kedepan kepada generasi muda untuk mnjawab tantangan zaman, sekaligus menghalangi kekhusyukan umat Islam melaksanakan ibadah di bulan puasa melalui beragam cara, seperti peredaran narkoba dan adudomba umat.
Oleh sebab itu Beliau berpendapat, siapa saja orang yang menghindari narkoba, atau membantu aparat penegak hukum seperti TNI dan Polri dalam memerangi narkoba, berarti orang tersebut sedang melakukan tidakan dari bela negara.
Terkait dengan menjaga kesucian bulan ramadan yang seyogyanya memberikan kenyamanan dan keamanan bagi setiap orang. Habib juga menyinggung perihal tradisi koprekan yang biasanya dilakukan oleh anak-anak muda tanpa peduli akan keindahan bunyi dan irama.
Hingga akhirnya justru malah mengganggu masyarakat yang sedang beristirahat.


Maka dari itu Beliau juga mengimbau para jamaah yang hadir, agar mereka jangan sampai menjadikan koprekan sebagai kebiasaan yang mengganggu, namun justru menjaga keindahan salah satu kearifan lokal tersebut dengan cara berkoprean yang bagus.
Sumber : www.radakpekalongan.com

Juni 03, 2016

KENAPA TERJADI PASANG SURUT AIR LAUT?

Pasang surutnya air laut erat kaitannya dengan bulan. Bulan dan bumi memiliki gravitasinya masing-masing. Kedua gaya gravitasi ini ternyata saling memengaruhi satu sama lain. Antara pusat bumi dan pusat bulan terjadi gaya saling tarik menarik akibat gravitasi tersebut. Gaya ini mengakibatkan bumi sedikit tertarik ke arah bulan. Inilah yang mendasari terjadinya pasang surut air laut. Kondisi saat air laut naik disebut pasang naik. Kondisi ini terjadi dua kali, yaitu pada saat bulan purnama dan bulan baru.
Di belahan bumi yang mengalami bulan purnama, jarak antara air laut dan pusat bulan lebih dekat daripada jarak antara pusat bumi dengan pusat bulan. Akibatnya, gravitasi bulan menarik air laut lebih kuat daripada bumi. Ini mengakibatkan air laut sedikit menggembung terhadap permukaan bumi dan jadilah pasang naik. Sebaliknya, di belahan bumi yang mengalami bulan baru, jarak air laut dan pusat bulan lebih jauh daripada jarak antara pusat bumi dengan pusat bulan. Akibatnya, gravitasi bulan menarik bumi lebih kuat daripada air laut di bagian tersebut. Ini mengakibatkan air laut juga sedikit menggembung terhadap permukaan bumi dan jadilah pasang naik. Sedangkan kondisi saat air laut turun disebut pasang surut. Kapan kondisi ini terjadi? Tentu saja saat bukan bulan purnama maupun bulan baru.
Penggembungan air di bagian yang mengalami bulan purnama dan bulan baru tentu saja mengambil jatah air dari belahan bumi lainnya. Karena itulah di belahan bumi lainnya terjadi pasang surut. Pasang surut terbanyak terjadi saat bulan separuh, karena pada saat bulan separuh, bagian bumi tersebut berada tepat di tengah bagian yang mengalami bulan purnama dan bulan baru.
Sumber : Sains.Me

Niat Zakat Fitrah

N iat adalah i'tikad tanpa ragu untuk melaksanakan sebuah perbuatan. Meski niat adalah urusan hati, melafalkannya (talaffudh) dianjurkan...