Mei 03, 2011
MENUMBUHKAN JIWA NASIONALISME
Menumbuhkan Jiwa Nasionalime
Oleh : Syoeb A. Siraj
Sekarang ini rasa kebangsaan sedikit demi sedikit mulai memudar. Kita merasa asing dengan identitas dan karakteristik kebudayaan kita yang sebetulnya sudah membentuk sekaligus mengikat kita. Yang terjadi, terkadang kita curiga dengan sesama. Berebut dan saling jagal dengan sesama, kekerasan dalam agama, korupsi, ketidakadilan hukum. Bangsa yang dulunya mempunyai solidaritas, gotong royong, dan masyarakat yang saling membantu musnah ditelan oleh apa yang namanya krisis nasionalisme.
Bangsa Indonesia harus bangkit dari krisis ini untuk menjawab berbagai persoalan-persoalan yang menghambat perjalanan bangsa. Salah satu cara yang paling penting untuk mengatasi krisis nasionalisme ini sebenarnya adalah peran para pemimpin dan tokoh masyarakat dalam memberi contoh kepada masyarakat untuk membangun rasa nasionalisme dalam sikap yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Di samping itu, beberapa hal yang dapat mengatasi persoalan krisis nasionalisme di Indonesia secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Para elite politik maupun partai politik mempunyai tujuan yang betul-betul sama, yaitu mewujudkan cita-cita bangsa. Banyak sekarang ini elite politik dan partai politik tidak murni untuk mewujudkan cita-cita bangsa, melainkan hanya memenuhi permintaan tertentu atau permintaan beberapa golongan.
2. Peringatan hari-hari besar nasional harus di jadikan sebagai salah satu alat untuk mengingat pengorbanan para pendahulu bangsa, serta nilai-nilai apa yang sudah mereka torehkan, jangan hanya dijadikan sebagai rutinitas yang membosankan.
3. Pembentukan Indonesia sebagai negara dengan masyarakat yang adil dan makmur menjadi tujuan utama. Pembangunan yang sedang berjalan hendaknya dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
4. Pembentukan identitas sosial, dimana rakyat Indonesia menyatakan dirinya sebagai bagian dari bangsa yang dibangun dari kesadaran sejarah yang sama, yaitu satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.
5. Bangga menjadi bagian dari rakyat Indonesia serta kesetiaan terhadap kebudayaan. Jati diri ke-Indonesiaan itu harus dipertahankan sebagai nilai-nilai budaya dan peradaban yang bersumber dari tanah air sendiri yang membuat bangsa Indonesia tidak menjadi bangsa yang mudah terapung di atas gelombang arus dan buihnya perubahan dunia.
Jiwa nasionalisme sudah sepatutnya tumbuh di setiap warga negara karena otomatis akan menjadi kekuatan dari negara tersebut. Kekuatan yang dapat menjawab berbagai kebutuhan negara. Semoga bermanfaat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Niat Zakat Fitrah
N iat adalah i'tikad tanpa ragu untuk melaksanakan sebuah perbuatan. Meski niat adalah urusan hati, melafalkannya (talaffudh) dianjurkan...
-
Berikut ini kami tayangkan SK Dirjen Pendis Nomor 1715 tahun 2016 tentang Penetapan Nomor Registrasi Guru bagi Lususan Sertifikasi G...
-
Pengertian Volume Volume artinya isi atau banyak benda dalam ruang. Misalnya, banyak air dalam gelas dan banyak pasir dalam botol, itu din...
-
Dunia pendidikan di tanah air berduka. Penggiat pendidikan dan pencipta metode baca "INI BUDI" yaitu Siti Rahmani Rauf meninggal ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar