Nasehat Menjelang Bulan Suci Ramadhan
Bulan
suci Ramadan merupakan bulan yang agung. Oleh sebab itu dalam menyambut bulan
yang juga penuh berkah itu, umat islam sebaiknya mempersiapkan diri dengan
baik.
“Kita
akan menghadapi bulan Ramadan. Dalam bulan Ramadan itu ada meng-gladi, ibarat
kawah candra dimuka,” demikian disampaikan Habib Muhammad Luthfi bin Yahya
dalam acara peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW di Ponpes Nahjul Hidayah
Capgawen Utara Kedungwuni Timur, Senin malam (30/5).
Hal itu, katanya, agar umat Islam dalam menjalankan puasa di bulan Ramadan
tidak sekadar terkesan beribadah secara lahir saja, namun juga secara batin,
agar ibadah yang dilakukan dapat menyentuh dan membersihkan hati. “Artinya,
agar puasa itu menyentuh jiwa,” katanya.
Beliau
juga menyampaiakan bulan Ramadan akan menyentuh dan menjaga hati seseorang atau
tidak, tergantung cara masing-masing orang tersebut dalam menata niat kemudian
menyikapinya.
Oleh
Sebab beribadah itu merupakan perbuatan secara lahir maupun batin, sama halnya
dengan wudhu, apabila hanya diniati untuk sekedar membersihkan wajah, otomatis
wajahnya saja yang akan bersih.
Namun
apabila berwudhu diniati sungguh-sungguh secara lahir batin, Insya allah
disamping wajahnya bersih, hati seseorang juga ikut bersih pula.
“Itu
tergantung kita. Wudhu itu kalau tujuannya membersihkan wajah saja, ya wajahnya
tok yang bersih. Tapi kalau (diniati, red) bisa membersihkan hati, hatinya akan
ikut bersih,” sambungnya.
Sementara
itu Beliau mengimbau kepada para jamaah yang hadir supaya menjaga kesucian
bulan Ramadan dengan hati dan fikiran yang bersih. Salah satunya dengan cara
menjauhkan mata, lidah, dan telinga dari hal-hal yang akan mengotori bulan
Ramadan.
Disamping
itu menurutnya, tidak menutup kemungkinan adanya oknum yang ingin merusak
harapan Islam dan bangsa kedepan kepada generasi muda untuk mnjawab tantangan
zaman, sekaligus menghalangi kekhusyukan umat Islam melaksanakan ibadah di
bulan puasa melalui beragam cara, seperti peredaran narkoba dan adudomba umat.
Oleh
sebab itu Beliau berpendapat, siapa saja orang yang menghindari narkoba, atau
membantu aparat penegak hukum seperti TNI dan Polri dalam memerangi narkoba,
berarti orang tersebut sedang melakukan tidakan dari bela negara.
Terkait
dengan menjaga kesucian bulan ramadan yang seyogyanya memberikan kenyamanan dan
keamanan bagi setiap orang. Habib juga menyinggung perihal tradisi koprekan
yang biasanya dilakukan oleh anak-anak muda tanpa peduli akan keindahan bunyi
dan irama.
Hingga akhirnya justru malah mengganggu masyarakat yang sedang beristirahat.
Maka dari
itu Beliau juga mengimbau para jamaah yang hadir, agar mereka jangan sampai
menjadikan koprekan sebagai kebiasaan yang mengganggu, namun justru menjaga
keindahan salah satu kearifan lokal tersebut dengan cara berkoprean yang bagus.
Sumber : www.radakpekalongan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar