SELAMAT DATANG dan KAMI SAMPAIKAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA.....SEMOGA BERMANFAAT...

April 23, 2018

PUASA


  1. Puasa, Puasa adalah mencegah diri dengan iringan niat dari melakukan segala hal yang membatalkan sepanjang hari di bulan Ramadhan.
  2. Yang Diwajibkan Berpuasa, Puasa itu diwajibkan atas orang mukallaf, kuat melakukan lagi pula suci dari haid dan nifas.
  3. Saatnya Puasa Diwajibkan, Saat diwajibkan puasa adalah setelah sempurnanya bulan sya’ban yang 30 hari, atau dengan cara melihat masuknya bulan di bulan Ramadhan.
  4. Hal-Hal yang Membatalkan Puasa, Yaitu : 1. Dengan sengaja bermuntah. 2. Memasukkan sesuatu kedalam tubuh melalui anggota yang terbuka (dari mulut, kedua telinga dan dubur), selain yang masuk dari kedua mata, demikian pula suntik tidak membatalkan. 3. Jima’. 4. Mengeluarkan mani dengan sengaja. 5. Haid. 6. Nifas. 7. Murtad (berbalik menjadi murtad).
  5. Orang-Orang yang Dibolehkan Tidak Puasa (Dibolehkan Berpuasa), 1. Orang sakit yang dikuatirkan tambah berbahaya. 2. Orang bepergian dalam jarak perjalanan 80 km, atau lebih. 3. Wanita hamil, wanita yang menyusui anak kalau kuatir membahayakan dirinya atau anak yang disusui.4. Orang yang berusia lanjut, baik lelaki maupun perempuan yang tidak mampu berpuasa.
  6. Qadha’nya Puasa, Orang yang diperkenankan tidak berpuasa, wajib mengqadhai puasanya kecuali :  Wanita hamil dan yang menyusui anak, jika keduannya kuatir membahayakan anaknya saja, maka kedua orang itu wajib mengqadhai puasa dan membayar fidyah, yaitu untuk setiap harinya sebanyak 1 mud berupa makanan (seperti beras). Untuk orang yang berusia lanjut, baik lelaki maupun perempuan, juga orang sakit yang tidak mungkin diharapkan sembuhnya, di wajibkan memberi makan setiap harinya (yang ia tidak berpuasa) satu mud makanan sesudah berlakunya hari itu (saat matahari terbenam). Keterangan: 1 mud = 1,25 kati. 1 kati = 6 ons. Jadi 1 mud = 8 ons
  7. Sunnah-Sunnahnya Berpuasa: 1. Menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur. 2. Berbuka dengan buah kurma atau minum air. 3. Menahan diri dari kata-kata buruk. 4. Memperbanyak bersedekah dan membaca Al-Qur’an.
  8. Orang yang membatalkan puasanya karena melakukan jima’, Orang tersebut wajib mengqadhai puasanya dan juga diwajibkan membayar fidyah.
  9. Kaffarah Yaitu, denda berupa memerdekakan hamba sahaya perempuan yang beragama islam, menjalankan puasa berturut-turut selama dua bulan selain hari yang diperuntukkan guna mengqadhai puasanya, atau memberi makan enam puluh orang miskin, yang setiap orangnya 1 mud dari makanan menurut kebiasaan yang di makan oleh orang yang dinegerinya.
  10. Hari-Hari yang Diharamkan untuk Berpuasa: 1. Hari raya idul fitri. 2. Hari raya idul adha dan hari tasyrik, yaitu tiga hari sesudah idul adha. 3. Hari syak (hari yang meragukan yakni sehari sebelum masuknya bulan Ramadhan), hari pertengahan bulan sya’ban kecuali untuk menyempurnakan puasa yang dilakukan sebelumnya.
  11. Hari-Hari Disunnahkan untuk Berpuasa, Yaitu hari senin dan kamis dari setiap pekan, hari-hari putih yaitu setiap tanggal 13-14-15 pada setiap bulan (menurut bulan Hijriyah) atau biasa yang disebut Hari Purnama, Enam hari yang berupa kelanjutan hari raya idul fitri (puasa enam syawal), Hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), demikian pula dari Asyura (tanggal 10 Muharram) pada setiap tahun.
  12. Puasa untuk Orang yang Meninggal, Barangsiapa yang meninggal sedangkan ia masih menanggung hutang puasa yang belum diqadhai, dan bagi orang yang tidak ada alasan yang menyebabkan ia menunda qadha’nya, maka walinya wajib mengeluarkan 1 mud makanan untuk setiap hari yang ia tinggalkan, atau diperbolehkan bagi walinya untuk berpuasa sebagai pengganti atau salah seorang keluarga dari yang meninggal. Bagi orang lain (yang bukan keluarga) juga dibolehkan mengqadhai bila memperoleh wasiat sebelum meninggalnya atau setelah memperoleh izin dari wali yang meninggal.
-------------------------------------------------
    Sumber : Fiqih Islami Imam Syafi'i

Maret 12, 2018

TIPS MENGHADAPI UJIAN


Agar mahasiswa dapat melaksanakan ujian dengan baik, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Hal tersebut meliputi cara belajar, bagaimana mengantisipasi soal ujian dan beberapa tips yang dapat diikuti untuk menghadapi ujian.
Penjelasan dari hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.
Belajar - Pasca Belajar
Beberapa hal yang dapat dilakukan selama belajar maupun setelah belajar, diantaranya adalah:
  1. Review catatan segera setelah perkuliahan.
  2. Review catatan dengan singkat sebelum masuk perkuliahan berikutnya.
  3. Jadwalkan waktu yang agak lama untuk review catatan tersebut secara periodik, misalnya dua kali pertemuan sekali.
  4. Atur catatan, teks sesuai dengan gaya belajar Anda sehingga mudah mempelajarinya.
  5. Perkirakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan review secara keseluruhan sebelum pelaksanaan ujian, jika perlu buatlah jadwal kapan dan dimana akan melakukan review.
  6. Cobalah untuk menguji kemmpuan diri sendiri terhadap materi tersebut.
  7. Selesaikan belajar sehari sebelum ujian dimulai.
Mengantisipasi Soal Ujian
Sebelum ujian dilaksanakan, mahasiswa dapat mengantisipasi, kira-kira soal seperti apa yang akan keluar dan bagaimana menghadapi atau menjawabnya. Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan.
  1. Perhatikan setiap pedoman belajar atau silabus perkuliahan/tutorial yang diberikan oleh tutor/dosen Anda pada awal perkuliahan/tutorial. Misalnya: poin utama, bab-bab tertentu atau bagian-bagian suatu bab, handouts, dll.
  2. Tanya kan pada dosen/tutor apa yang perlu diantisipasi dalam ujian bila dia tidak memberikan informasi sedikitpun.
  3. Pada saat perkuliahan/tutorial, perhatikan dengan lebih seksama poin-poin yang yang diangkat oleh dosenatau tutor dan tandai jika materi tersebut terdapat dalam BMP/modul.
  4. Jika ada, pelajari soal-soal ujian sebelumnya atau Anda dapat mempelajari soal-soal latihan mandiri (LM). Biasanya soal ujian tidak jauh berbeda dengan soal LM.
  5. Berdiskusilah dengan teman sejawat untuk menebak kira-kira soal apa yang akan keluar dalam ujian.
Tips saat ujian
Saat pelaksanaan ujian, mahasiswa dapat mengikuti beberapa tips berikut ini.
  1. Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
    Saat akan mengikuti ujian, usahakan Anda sudah benar-benar siap lahir dan batin. Perlengkapan ujian harus sudah Anda siapkan sehari sebelum pelaksanaan ujian. Jangan lupa membawa semua alat tulis yang dibutuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.
  2. Tenang dan percaya diri.
    Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik. Usahakan sehari sebelum pelaksanaan ujian, Anda sudah menghentikan kegiatan belajar Anda.
  3. Bersantai tapi tetap waspada.
    Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan Anda mendapatkan tempat yang cukup baik untuk mengerjakan soal-soal ujian. Pertahankan posisi duduk tegak.
  4. Preview soal-soal ujian dulu(terutama untuk soal uraian atau yang memiliki waktu yang cukup banyak)
    Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit.
  5. Jawab soal-soal ujian secara strategis.
    Anda dapat memulai dengan menjawab pertanyaan mudah terlebih dahulu, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya dikerjakan antara lain: soal paling sulit, yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya dan memiliki nilai terkecil
  6. Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban mana yang harus dipilih/ditebak.
    Abaikan jawaban yang sudah Anda tahu bahwa jawaban itu salah. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika Anda tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin akan koreksi yang kamu lakukan.
  7. Ketika mengerjakan soal ujian esai/uraian, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
    Buat kerangka jawaban singkat untuk esai/uraian dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin ditulis. Setelah itu jabarkan ide-ide sesuai dengan pertanyaannya. Jangan menulisakan jawaban panjang lebar tanpa memperhatikan pertanyaan atau apa yang diminta dari pertanyaan tersebut. Jawablah dengan singkat namun jelas dan tepat.
  8. Sisihkan 10% waktu ujian untuk memeriksa ulang jawaban yang telah Anda kerjakan.
    Periksa jawaban secara teliti, hindari keinginan untuk segera meninggalkan ruang ujian segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa sekali lagi dan yakinkan bahwa Anda telah menjawab semua pertanyaan. Baca ulang setiap jawaban untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematika yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.
  9. Analisa hasil ujianmu.
    Setiap ujian dapat membantu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang paling sesuai untuk diri sendiri dan hanya diri s
  10. endirri lah yang mengetahuinya
(Sumber:http://www.studygs.net/indon/tstprp1.htm)

Di copas dari : https://mahasiswa.ut.ac.id/tips-menghadapi-ujian 

Niat Zakat Fitrah

N iat adalah i'tikad tanpa ragu untuk melaksanakan sebuah perbuatan. Meski niat adalah urusan hati, melafalkannya (talaffudh) dianjurkan...