SELAMAT DATANG dan KAMI SAMPAIKAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA.....SEMOGA BERMANFAAT...

Oktober 27, 2011

JANGAN TAMBAH JAM AJAR GURU

JANGAN TAMBAH JAM AJAR GURU (Wawasan : Rabu Pahing, 26 Oktober 2011 : hal 15) Rencana penambahan jam ajar guru harus dilakukan melalui kajian akademik. Bahkan harus mempertimbangkan realita lapangan yakni beban kerja guru. Hal itu disampaikan Ketua PGRI Pusat Dr Sulistyo MPd, saat ditemui Wawasan di kantor PGRI Jateng, Karangtempel, Selasa, 25 Oktober 2011. Dijelaskan, rencana penambahan jam ajar guru yang sebelumnya 24 jam dalam sepekan harus dikaji secara mendalam. "Guru itu kan profesi yang beda dengan pegawai lainnya. Pemerintah sepertinya hanya sepintas saja dalam mengkaji rencana kebijakan ini," terangnya. Menurutnya, jam ajar 24 jam seminggu sudah sangat berat terlebih untuk guru yang hanya mengajar mata pelajaran seperti kesenian, agama, dan PKn. Karena itulah dirinya khawatir jika penambahan jam ajar direalisasikan, justru akan semakin menambah beban guru. Selain itu, ada baiknya guru juga dibebaskan dari tugas-tugas administratif dan tatap muka. Pasalnya tugas semacam itu justru membuat kinerja guru menjadi tidak optimal dalam mengelola pembelajaran di dalam dan luar kelas. Ditambahkan, saat UU No 14 Tahun 2005 diberlakukan ada ketentuan bahwa guru wajib mengajar 18 jam tatap muka. Saat itu saja, imbuhnya, banyak guru di beberapa bidang studi yang tidak bisa memenuhi kuota 18 jam. "Kami sudah meminta Kemdiknas untuk membuat aturan agar tugas 24 jam tatap muka bisa dilaksanakan dengan baik. Pola tatap muka ini harus dimulai dengan persiapan dan diikuti dengan evaluasi dengan baik," ujarnya yang juga merupakan anggota DPD ini. Untuk itulah mantan Rektor IKIP PGRI Semarang ini memberikan solusi bahwa ada baiknya yang ditambahkan kepada guru adalah pendampingan di luar kelas kepada murid. Selain itu, indikator penambahan jam ajar guru juga bisa diambilkan dari adanya persiapan bahan ajar dan mengoreksi nilai ujian siswa.

Juni 05, 2011

PENDIDIKAN BERKUALITAS, HARAPAN MASYARAKAT

Pendidikan Berkualitas, Harapan Masyarakat
Oleh : Syoeb A. Siraj – (tulisan sudah dimuat sebelumnya di Majalah Rindang Edisi : Juni 2011)

Berbicara pendidikan sepertinya kita tidak akan terlepas dari berbagai masalah yang muncul. Mulai dari nasib guru, gedung sekolah yang rusak akan roboh, uang sekolah yang mahal, hingga pendidikan yang dikomersilkan. Saat pendidikan mahal diterapkan, akan muncul ketidakadilan. Protespun bermunculan dari berbagai pihak. Pendidikan untuk semua kalangan sepertinya jauh dari kenyataan. Walaupun ada program sekolah gratis, tapi kenyataannya sekolah tidaklah gratis, dan akan sulit gratis.

Di dalam managemen sekolah, banyak post-post yang membutuhkan biaya. Mulai penyediaan buku, fasilitas, dan keterampilan tambahan yang diberikan sekolah kepada peserta didiknya. Ditambah lagi kalau sekolah swasta dengan guru tidak tetap, tentu untuk membayar honor guru yang belum/jauh/mendekati UMR saja sangatlah besar. Kesemuanya itu membutuhkan biaya yang besar, dan tidaklah mungkin dalam kondisi sekarang ini pemerintah membiayai semuanya. Peran serta orang tua peserta didik untuk menunjang semua fasilitas tambahan untuk menunjang pengembangan diri peserta didik.

Sekolah yang benar-benar gratis, akan sulit sekali diwujudkan. Masing-masing sekolah mempunyai program yang berbeda, dan itu semua membutuhkan biaya yang besar dan berbeda-beda besarnya. Tidaklah mungkin pemerintah membiayai semua itu. Kalau itu dilakukan pemerintah, maka yang terjadi adalah ketidakadilan yang dapat mengakibatkan masalah yang lebih rumit. Sudah sewajarnya, pihak sekolah meminta bantuan dari orang tua untuk mendukung terwujudnya program ekstra maupun tambahan lainnya dengan rambu-rambu, tetap memperhatikan kemampuan keuangan peserta didik. Di sini penting adanya kejujuran pihak sekolah maupun orang tua peserta didik. Sekolah jujur kalau sekolah memang membutuhkan dana, sedang orang tua peserta didik jujur tentang kondisi keuangnnya.

Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 mengatur bahwa pendidikan merupakan salah satu tanggung jawab negara. Bahkan dalam Undang-Undang Sisdiknas pasal 49 merekomendasikan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk mengalokasikan dana minimal 20 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah di luar gaji pendidikan dan biaya kedinasan. Meskipun ada rekomendasi seperti itu, masih ada daerah dengan berbagai alasan, belum/terlambat memberlakukan anggaran pendidikan 20 persen. Dalam hal ini penulis salut kepada daerah yang dapat memberikan anggaran pendidikan melebihi 20 persen.

Dengan jaminan rekomendasi tersebut di atas diharapkan tingkat kebodohan di Indonesia dapat ditekan pada angka yang rendah tanpa memandang masyarakat mampu atau tidak mampu. Pendidikan merupakan kebutuhan masyarakat dan menjadi jantung pembangunan. Pendidikan yang berkualitas adalah menjadi hak bagi semua lapisan masyarakat. Pemerintah, swasta, dan masyarakat harus bahu membahu mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi semua. Bersatu mencari solusi yang terbaik supaya pendidikan yang berkualitas menjadi milik semua lapisan masyarakat.

Wallahua’lam bish showab.

Mei 03, 2011

MENUMBUHKAN JIWA NASIONALISME


Menumbuhkan Jiwa Nasionalime
Oleh : Syoeb A. Siraj

Sekarang ini rasa kebangsaan sedikit demi sedikit mulai memudar. Kita merasa asing dengan identitas dan karakteristik kebudayaan kita yang sebetulnya sudah membentuk sekaligus mengikat kita. Yang terjadi, terkadang kita curiga dengan sesama. Berebut dan saling jagal dengan sesama, kekerasan dalam agama, korupsi, ketidakadilan hukum. Bangsa yang dulunya mempunyai solidaritas, gotong royong, dan masyarakat yang saling membantu musnah ditelan oleh apa yang namanya krisis nasionalisme.

Bangsa Indonesia harus bangkit dari krisis ini untuk menjawab berbagai persoalan-persoalan yang menghambat perjalanan bangsa. Salah satu cara yang paling penting untuk mengatasi krisis nasionalisme ini sebenarnya adalah peran para pemimpin dan tokoh masyarakat dalam memberi contoh kepada masyarakat untuk membangun rasa nasionalisme dalam sikap yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Di samping itu, beberapa hal yang dapat mengatasi persoalan krisis nasionalisme di Indonesia secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Para elite politik maupun partai politik mempunyai tujuan yang betul-betul sama, yaitu mewujudkan cita-cita bangsa. Banyak sekarang ini elite politik dan partai politik tidak murni untuk mewujudkan cita-cita bangsa, melainkan hanya memenuhi permintaan tertentu atau permintaan beberapa golongan.
2. Peringatan hari-hari besar nasional harus di jadikan sebagai salah satu alat untuk mengingat pengorbanan para pendahulu bangsa, serta nilai-nilai apa yang sudah mereka torehkan, jangan hanya dijadikan sebagai rutinitas yang membosankan.
3. Pembentukan Indonesia sebagai negara dengan masyarakat yang adil dan makmur menjadi tujuan utama. Pembangunan yang sedang berjalan hendaknya dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
4. Pembentukan identitas sosial, dimana rakyat Indonesia menyatakan dirinya sebagai bagian dari bangsa yang dibangun dari kesadaran sejarah yang sama, yaitu satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.
5. Bangga menjadi bagian dari rakyat Indonesia serta kesetiaan terhadap kebudayaan. Jati diri ke-Indonesiaan itu harus dipertahankan sebagai nilai-nilai budaya dan peradaban yang bersumber dari tanah air sendiri yang membuat bangsa Indonesia tidak menjadi bangsa yang mudah terapung di atas gelombang arus dan buihnya perubahan dunia.

Jiwa nasionalisme sudah sepatutnya tumbuh di setiap warga negara karena otomatis akan menjadi kekuatan dari negara tersebut. Kekuatan yang dapat menjawab berbagai kebutuhan negara. Semoga bermanfaat.

Mei 01, 2011

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL PADA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2011 SENIN, 2 MEI 2011

SAMBUTAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
PADA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2011
SENIN, 2 MEI 2011

Assalamu’alaikum wr. Wb.
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua

Hadirin Peserta Upacara Yang Berbahagia

Alhamdulillah, marilah kita senantiasa bersyukur ke Hadirat Illahi Rabbi, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kita semua masih diberi kesempatan, kekuatan, kesehatan dan kecintaan, sehingga kita semua dapat melaksanakan peringatan hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2011.

Melalui peringatan ini, perkenankan kami atas nama pemerintah ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh insane pendidikan, pemerintah daerah, organisasi yang bergerak di dunia pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya atas segala ikhtiar, kepedulian dan perhatian yang telah diberikan dalam membangun dan mengembangkan dunia pendidikan.

Dalam kesempatan ini pula, kami menyampaikan selamat Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2011, semoga pendidikan kita semakin berkualitas dan semakin terbuka aksesnya bagi rakyat Indonesia secara keseluruhan.

Hadirin sekalian yang berbahagia

Kita semua telah memahami, bahwa dalam dunia pendidikan itu, manusia sebagai pemeran utamanya, baik sebagai subyek maupun sebagai obyek.

Keilmuan sebagai medianya, memanusiakan manusia sebagai slah satu tujuannya, dan kemampuan untuk menjawab berbagai persoalan yang sifatnya kekinian maupun antisipasi masa depan (kenantian) sebagai keniscayaannya. Itulah sebabnya mengapa dunia pendidikan itu kompleks, menantang namun sangat mulia. Kompleksitas dan tantangan terus berkembang, seiring dengan perjalanan zaman. Oleh karena itu kita semua harus secara bersama-sama terus-menerus berikhtiar dengan sungguh-sungguh untuk menanganinya, demi kemuliaan diri, bangsa, negara dan umat manusia.

Hadirin sekalian yang berbahagia

Di sisi lain, kita juga memahami dan menyadari tentang tantangan global dan internet yang sedang dihadapi, yang mengharuskan kita semua untuk lebih memperkuat jati diri, identitas dan karakter sebagai bangsa Indonesia. Bangsa yang dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa potensi sumberdaya alam dan manusia (bonus demografi) yang luar biasa besarnya. Demikian juga kesempatan yang sangat terbuka untuk menjadi bangsa dan negara yang besar, maju, demokratis dan sejahtera. Oleh karena itu, dengan optimisme yang kuat, kerja keras dan cerdas serta semangat kebersamaan, Insya Allah cita-cita mulia itu bisa kita wujudkan.

Disinilah mengapa pendidikan berbasis karakter dengan segala dimensi dan variasinya menjadi penting dan mutlak. Karakter yang ingin kita bangun bukan hanya karakter berbasis kemuliaan diri semata, akan tetapi secara bersamaan membangun karakter kemuliaan sebagai bangsa. Karakter yang ingin kita bangun bukan hanya kesatuan, tetapi secara bersamaan kita bangun karakter yang mampu menumbuhkan kepenasaran intelektual sebagai modal untuk membangun kreativitas dan daya inovasi.

Karakter yang bertumpu pada kecintaan dan kebanggaan terhadap Bangsa dan Negara dan Pancasila, UUD NKRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pilarnya.

Itulah alasan mengapa tema Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011 ini adalah Pendidikan Karakter Sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa dengan Subtema Raih Prestasi Junjung Tinggi Budi Pekerti.

Hadirin sekalian yang berbahagia

Menyikapi perkembangan actual terhadap munculnya perilaku destruktif, anarkis dan radikalis, pendidikan memiliki peran dan tanggung jawab yang besar.

Karena itu, pada kesempatan yang baik ini, kami ingin mengajak kepada para pemangku kepentingan pendidikan, terutama Kepala Sekolah, Guru, Pimpinan Perguruan Tinggi dan Dosen, harus memberikan perhatian dan pendampingan lebih besar kepada peserta didik dalam membentuk dan menumbuhkan pola piker dan perilaku yang berbasis kasih saying, toleran terhadap realitas keanekaragaman yang dibenarkan oleh peraturan dan perundangan.

Perhatian lebih itu bisa dalam bentuk memberikan ruang aktivitas yang positif, sehingga bisa dicegah tumbuhnya pemikiran dan perilaku destruktif, anarkis, kekerasan dan radikalisme.

Hadirin sekalian yang berbahagia

Dengan tema peringatan tersebut, kita tidak ingin peringatan Hari Pendidikan Nasional 2011 hanya sebagai seremoni biasa, tetapi kita ingin wujudkan dalam kegiatan nyata. Insya Allah mulai tahun ajaran 2011/2012, pendidikan berbasis karakter kita jadikan sebagai gerakan nasional, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai dengan Perguruan Tinggi, termasuk didalamnya pendidikan Nonformal dan Informal.

Bersamaan dengan gerakan pendidikan berbasis karakter, sekaligus kita siapkan generasi Indonesia 2045 yaitu pada saat menyongsong 100 tahun Indonesia merdeka. Dan itu harus kita mulai dengan memberikan perhatian khusus pada Pendidikan Anak Usia Dini. Merekalah, nantinya yang akan melanjutkan pembangunan Bangsa dan Negara Republik Indonesia.

Hadirin Peserta Upacara yang berbahagia

Akhirnya, kami mengucapkan selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional kepada semua pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, penggiat dan pecinta dunia pendidikan di seluruh tanah air. Semoga apa yang kita darma baktikan dalam dunia pendidikan selama ini, termasuk bagian dari amal kebajikan.

Majulah dunia pendidikan dan majulah Indonesia.

Wassalamu’alaikum wr. Wb.

Jakarta, 2 Mei 2011
Menteri Pendidikan Nasional RI

ttd.

Mohammad NUH



Sumber : www.kemdiknas.go.id

April 11, 2011

BAHAN-BAHAN GALIAN DI INDONESIA


Kekayaan Alam Bahan Tambang

1. Alumunium
Alumunium adalah logam putih perak, ringan, dan mulur. Alumunium digunakan untuk peralatan dapur, peralatan rumah tangga, mebel, dan lain-lain. Tambang alumunium terdapat di Papua.

2. Asbes
Tambang asbes terdapat di:
1) Kuningan, Jawa Barat
2) Papua
3) Pulau Halmahera, Maluku
4) Pulau Seram, Maluku.

3. Aspal
Tambang aspal terdapat di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Aspal juga dihasilkan oleh Permigan Wonokromo, Jawa Timur, sebagai hasil pengolahan minyak bumi.

4. Batubara
Daerah-daerah penghasil batubara:
1) Bukitasam, Pusatnya di Tanjungenim, Sumatra Selatan.
2) Kotabaru (Pulau Laut), Kalimantan Selatan.
3) Sungai Berau: Pusatnya di Samarinda, Kalimantan Timur.
4) Umbilin: Pusatnya di Sawahlunto, Sumatra Barat.
Selain itu, tambang batubara terdapat juga di Bengkulu, Jawa Barat, Papua, dan Selawesi Selatan. Tambang batubara diusahakan oleh PN Batubara.

5. Bauksit
Bauksit adalah bahan baku alumunium. Tambang bauksit terdapat di Pulau Bintan (Riau) dan Singkawang (Kalimantan Barat). Selain itu, terdapat pula di Kalimantan Tengah.

6. Belerang
Belerang digunakan sebagai bahan obat patek dan korek api. Tambang belerang terdapat di Gunung Patuha (Jawa Barat) dan Gunung Welirang (Jawa Timur). Selain itu, terdapat juga di Jambi, Jawa Tengah, dan Sulawesi Utara.

7. Bijih Besi
Tambang biji besi terdapat di:
1) Cilacap (pasir besi): Jawa Tengah
2) Cilegon : Banten
3) Gunung Tegak : Lampung
4) Lengkabana : Sulawesi Tengah
5) Longkana : Sulawesi Tengah
6) Peg. Verbeek : Sulawesi Tengah
7) Pulau Demawan : Kalimantan Selatan
8) Pulau Sebuku : Kalimantan Selatan
9) Pulau Suwang : Kalimantan Selatan.
Selain itu, terdapat juga di Bengkulu, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan. Bijih besi diolah oleh PT Krakatau Steel, Cilegon, Jawa Barat. Pasir besi dioleh oleh PN Aneka Tambang, Cilacap, Jawa Tengah.

8. Emas dan Perak
Tambang emas dan perak terdapat di:
1) Bengkalis : Sumatra
2) Bolaang Mongondow : Sulawesi Utara
3) Cikotok : Jawa Barat
4) Logas : Riau
5) Mauleaboh : DI Aceh
6) Rejang Lebong : Bengkulu
Selain itu, terdapat juga di Lampung, Jambi, Kalimantan Barat, Papua, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Pabrik pengolahan emas terdapat di Cikotok, Jawa Barat.

9. Fosfat
Fosfat merupakan persenyawaan kotoran kelelawar dengan batu kapur. Fosfat digunakan dalam industri pupuk. Fosfat banyak terdapat di Bogor, Pangandaran (Jawa Barat), Gombong, Purwokerto, Jepara, Rembang (Jawa Tengah), dan Bojonegoro.

10. Garam
Garam dibuat dengan menampung air laut, kemudian diuapkan dengan sinar matahari sehingga tertinggal kristal-kristal garamnya. Garam banyak diusahakan di Pulau Madura, Jawa Timur.

11. Garam Batu
Garam batu digunakan untuk bahan pembuat obat-obatan. Garam batu banyak terdapat di Kepulauan Kei.

12. Gas Alam
Gas alam terdapat di Arun (DI Aceh) dan Bontang (Kalimantan). Gas alam juga terdapat di daerah Jawa Barat, Sumatra Utara, dan Sumatra Selatan.

13. Gips
Gips banyak digunakan dalam industri keramik. Gips ditambang di daerah Cirebon, Rembang, Kalianget, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sumatra Utara.

14. Grafit
Tambang grafit terdapat di Payakumbuh dan Singkarak (Sumatra Barat). Grafit digunakan sebagai bahan pembuat pensil.

15. Granit
Tambang granit terdapat di DI Yogyakarta, Lampung, dan Riau.

16. Intan
Intan banyak terdapat di Kalimantan Selatan, tempat pengasahannya di Martapura. Selain itu, terdapat pula di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

17. Kapur
Tambang kapur banyak terdapat di Jawa Tengah, Lampung, NTT, Sulawesi Tenggara, dan Sumatra Barat.

18. Mangaan
Tambang mangaan terdapat di Kliripan (DI Yogyakarta) dan Tasikmalaya (Jawa Barat). Tambang mangaan juga terdapat di Lampung, Maluku, NTB, Sulawesi Utara.

19. Marmer
Tambang marmer terdapat di Besok, daerah Wajak, Tulungagung (Jawa Timur). Tambang marmer juga terdapat di DI Yogyakarta, Lampung, Papua, dan Sumatra Barat.

20. Mika
Tambang mika terdapat di Pulau Peleng (Sulawesi Selatan) dan Donggala (Sulawesi Tengah).

21. Nikel
Nikel banyak terdapat di Kalimantan Barat, Maluku, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

22. Pasir Kwarsa
Pasir kwarsa banyak terdapat di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Sulawesi Tenggara.

23. Perunggu
Perunggu banyak terdapat di Sulawesi Utara.

24. Semen
Bahan-bahan semen banyak terdapat di:
1) Gresik, Jawa Timur.
2) Indarung, Sumatra Barat.
3) Laah Kulu, Kalimantan Timur.
4) Sukabumi, Jawa Barat.
5) Tonasa, Sulawesi Selatan.

25. Tembaga
Tambang tembaga banyak terdapat di:
1) Cikotok, Jawa Barat.
2) Kompara, Papua.
3) Sangkarapi, Sulawesi Selatan.
4) Tirtamaya, Jawa Tengah.
Kecuali itu, terdapat juga di daerah Jambi dan Sulawesi Tengah.

26. Timah
Tambang timah terdapat di:
1) Bangkinang, Riau.
2) Dabo, Pulau Singkep.
3) Manggar, Pulau Belitung.
4) Sungai Liat, Pulau Bangka.
Pabrik pelabuhan bijih timah terdapat di Muntok (Pulau Belitung).

27. Tras
Tras adalah sejenis batu truf. Banyak ditampung di Gunung Muria (Jawa Tengah) dan daerah Priangan (Jawa Barat). Kecuali itu, terdapat juga di Sumatra Barat.

28. Yodium
Tambang yodium terdapat di Semarang (Jawa Tengah) dan Jombang (Jawa Timur). Yodium digunakan untuk bahan obat dan peramu garam dapur.

April 10, 2011

IKLIM DI INDONESIA


Iklim di Indonesia terdiri atas iklim musim (muson), iklim tropika (iklim panas), dan iklim laut.

A. Iklim Musim (Iklim Muson)
Iklim ini terjadi karena pengaruh angina musim yang bertiup berganti arah tiap-tiap setengah tahun sekali. Angin musim di Indonesia terdiri atas Angin Musim Barat Daya dan Angin Musim Timur Laut.

1. Angin Musim Barat Daya
Angin Musim Barat Daya bertiup antara bulan Oktober sampai April, sifatnya basah. Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim penghujan.

2. Angin Musim Timur Laut
Angin Musim Timur Laut yang bertiup antara bulan April samap Oktober, sifatnya kering. Akibatnya, pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim kemarau.

B. Iklim Tropika (Iklim Panas)
Indonesia terletak di sekitar garis katulistiwa. Akibatnya, Indonesia termasuk daerah tropika (panas). Keadaan cuaca di Indonesia rata-rata panas mengakibatkan negara Indonesia beriklim tropika (panas). Iklim ini berakibat banyak hujan yang disebut Hujan Naik Tropika.

C. Iklim Laut
Negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagian besar tanah daratan Indonesia dikelilingi oleh laut atau samudera. Itulah sebabnya, di Indonesia terdapat iklim laut. Sifat iklim ini lembap dan banyak mendatangkan hujan.

April 04, 2011

Pandangan Islam tentang Emansipasi Wanita

S
etiap tahun, tepatnya setiap bulan April bangsa Indonesia memperingati hari Kartini. Perjuangan R.A. Kartini dalam mendobrak keterbelengguan wanita pribumi oleh penjajah merupakan perjuangan yang spektakuler bagi wanita Indonesia pada saat itu. R.A. Kartini diakui bangsa Indonesia sebagai tokoh emansipasi wanita yang berjuang secara moderat tanpa adu kekuatan fisik, akan tetapi adu otak dan harga diri. Emansipasi wanita diartikan sebagai prospek pelepasan diri wanita dari kedudukan sosial ekonomi yang rendah, serta pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan berkembang dan maju. Emansipasi wanita adalah perjuangan kaum wanita demi memperoleh hak memilih dan menentukan nasib sendiri.

Istilah emansipasi wanita muncul, khususnya di dunia Barat. Mereka meneriakkan emansipasi wanita sebagai hak asasi manusia, bahwa emansipasi wanita adalah menyamakan hak dengan kaum pria. Sebetulnya adalah tidak semua hak wanita harus disamakan dengan pria. Allah swt telah menciptakan kedua jenis (pria dan wanita) dengan latar belakang biologis yang sama. Pendeknya, ada yang bisa dilakukan wanita tetapi tidak bisa dilakukan oleh pria, maupun sebaliknya. Persamaan hak dilindungi di mata hukum, gaji yang setara dengan pria dengan kedudukan dan kemampuan yang sama, merupakan contoh diperbolehkannya persamaan hak dengan pria.

Islam sangat memuliakan wanita. Al-Qur’an dan Sunnah memberikan perhatian yang sangat besar serta kedudukan yang terhormat kepada wanita. Allah swt mewahyukan surat An-Nisa’ kepada Nabi Muhammad saw. Sebahagian besar ayat dalam surat ini membicarakan persoalan yang berhubungan dengan kedudukan, peran, dan perlindungan hukum terhadap hak-hak wanita. Kemudian dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Hambal, An-Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim adalah “Surga di bawah telapak kaki ibu.” Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Hambal “Salah satu ciri laki-laki yang terhormat adalah yang paling dan bersikap lembut terhadap istrinya.”Masih banyak lagi ayat Al-Qur’an dan hadits yang memaparkan serta membuktikan betapa Islam sangat memperhatikan dan menghargai wanita.

Kalau kita tengok kebelakang, dalam sejarah Islam banyak wanita-wanita yang bisa kita jadikan suri tauladan yang sangat mulia untuk keberlangsungan emansipasi wanita seperti Aisyah binti Abu Bakar, Hafsah binti Umar, Juwairiah binti Harits bin Abu Dhirar, Khadijah binti Khuwailid, Maimunah binti Harits, Ummu Salamah, Zainab binti Jahsy, Fatimah binti Muhammad, Ummi Kultsum binti Muhammad, Zainab binti Muhammad, dan lain sebagainya. Mereka telah mencontohkan emansipasi wanita, bukan saja hak yang mereka minta akan tetapi kewajiban sebagai seorang wanita. Wanita yang baik adalah wanita yang menyelaraskan fungsi, hak, dan kewajibannya sebagai seorang hamba Allah, sebagai seorang istri, sebagai seorang ibu, sebagai seorang warga masyarakat, maupun sebagai seorang da’iyah.

Wallahua’lam bish showab.

Niat Zakat Fitrah

N iat adalah i'tikad tanpa ragu untuk melaksanakan sebuah perbuatan. Meski niat adalah urusan hati, melafalkannya (talaffudh) dianjurkan...