PENGARUH KONDISI GEOGRAFIS INDONESIA SEBAGAI NEGARA MARITIM

Indonesia merupakan negara maritim. Negara maritim adalah negara yang memiliki perairan yang luas. Luasnya perairan Indonesia berpengaruh pada mata pencaharian masyarakatnya.

Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir biasanya memiliki mata pencaharian sebagai nelayan, petani garam, petani kelapa, pembudidaya mutiara, pedagang, atau pemandu wisata. 

Tidak hanya memengaruhi kondisi ekonomi, negara maritim juga memengaruhi kondisi sosial, seperti pertukaran budaya. Pertukaran budaya terjadi saat melakukan transaksi jual beli. Hal ini mengakibatkan percampuran antara budaya asli dan budaya yang di bawa oleh pedagang dari luar.

Ada dampak positif dan negatif akibat pengaruh kondisi geografis Indonesia terhadap kondisi sosial masyarakatnya.

Dampak positif :

1. Memudahkan komunikasi dan interaksi antarmasyarakat.
2. Pengaruh budaya yang baik dari dalam atau luar daerah sehingga memperkaya keragaman budaya.

Dampak negatif :

1. Hilangnya budaya asli karena tergerus oleh budaya luar.
2. Munculnya budaya-budaya baru yang belum tentu sesuai budaya setempat.

PENYAKIT ATAU KELAINAN PADA ALAT GERAK PASIF (TULANG) MANUSIA

 

Berikut ini beberapa contoh penyakit dan kelainan pada tulang manusia:

1. Retak dan patah tulang

Merupakan kelainan pada tulang yang disebabkan oleh benturan benda keras, kecelakaan, atau jatuh.

Retak tulang dikenal dengan nama fisura.

Patah tulang dikenal dengan nama fraktura.

 

2. Skoliosis, lordosis, dan kifosis.

 

Skoliosis merupakan kelainan tulang punggung membengkok ke arah samping tubuh.

 

Lordosis merupakan kelainan tulang punggung membengkok ke arah depan tubuh.

 

Kifosis merupakan kelainan tulang punggung membengkok ke arah belakang tubuh. Tubuh tampak membungkuk.

 

3. Rakitis

Merupakan penyakit pada tulang yang disebabkan oleh kekurangan gizi, seperti fosfor, kalsium, dan vitamin D. Penyakit ini dapat membentuk tulang kaki menjadi bengkok, seperti huruf O atau X.

 

4. Osteoporosis

Merupakan penyakit pada tulang yang disebabkan oleh menurunnya kepadatan tulang, karena kekurangan fosfor dan kalsium. Osteoporosis mengakibatkan tulang terasa nyeri atau mudah patah saat jatuh.

 

Sumber : Buku penilaian BUPENA Irene MJA, dkk Jilid 5A

Buku tematik terpadu K13 Kemendikbud RI 2017